Tiga Sifat yang Timbul Karena Beragama
muhammadiyah-sragen.org - Islam adalah agama terakhir yang diturunkan Allah dengan segala kesempurnaannya. Ia merupakan kumpulan aturan - aturan hidup manusia yang sempurna. Islam mengatur persoalan kecil sampai hal yang besar,jadi jika manusia mampu melaksanakan apa yang dibawa Islam, niscaya hidupnya akan menjadi lebih bermakna. Beberapa hal yang akan tumbuh dalam jiwa manusia jika ia melaksanakan Islam dengan baik. Hal tersebut adalah:
1. Malu
Rasa malu sangat besar sekali pengaruhnya dalam pergaulan hidup mansua. Dengan adanya rasa malu inilah yang mampu mengekang manusia untuk tidak mengerjakan jahat dan tidak terpuji. Sebaliknya bila rasa malu hilang, maka akan mendorong hawa nafsu untuk selalu mengerjakan perbuatan jahat dan tidak terpuji. Oleh sebab itu Rasulullah mengatakan bahwa rasa malu merupakan bagian dari iman :
“ Rasa malu adalah bagian dari iman, maka tidak ada iman bagi orang yang tidak punya rasa malu.” ( HR Ibnu Hiban)
“ Dari Zaid bin Tholhah berkata, Rasulullah bersabda : “ Sesungguhnya setiap agama itu mempunyai akhlaq dan akhlaq Islam adalah rasa malu.” ( HR Ibnu Majjah)
“ Dari Aisyiyah berkata, Rasulullah SAW bersabda : Wahai Asiyiyah, jika rasa malu itu ada dalam diri seseorang, maka orang itu adalah orang sholeh. Dan jika perbuatan keji itu ada dalam diri seseorang, maka orang itu orang jelek.” ( HR Thabrani )
“ Dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah bersabda: Malu dan iman itu dua hal yang selalu berdampingan, maka apabila terangkat salah satu dari keduanya, maka terangkat yang lainnya.” ( HR Hakim)
“ Jika Allah SWT menghendaki suatu kaum hancur, maka Allah SWT menghilangkan darinya rasa malu.” ( HR Ibnu Majjah )
Dari beberapa hadits tersebut di atas mengingatkan kita betapa eratnya hubungan antara rasa malu dengan keimanan dan keislaman seseorang.
2. Kebenaran / Kejujuran
Benar dan jujur merupakan tanda iman dan buah keimanan, karena Islam memerintahkan kepada umatnya untuk senantiasa berlaku benar. Sebaliknya Islam melarang kepada umatnya untuk berlaku dusta, karena dusta merupakan kehinaan dan jauh dari hidayah Allah. Allah berfirman :
“ Hai orang - orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaknya kamu beserta orang - orang yang benar.” (QS At Taubah : 119 )
“ Sesungguhnya Allah SWT tidak memberi petunjuk kepada orang - orang yang berlebihan dan pendusta.” (Al Mukmin : 28)
“ Dari Ibnu Mas’ud Ra, berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Hendaklah kalian jujur, karena kejujuran mengantarkan pada kebaikan dan kebaikan mengantar kepada syurga.” ( HR Muttafaqun ‘alaihi)
“ Dari Ali berkata; Aku menjaga apa yang disampaikan Rasulullah SAW; Tinggalkanlah segala yang meragukanmu kepada hal - hal yang tidak meragukanmu, karena kebenaran itu adalah ketenangan dan kebohongan itu keragu - raguan.” ( HR Tirmidzi)
“ Dari Abu Dzar berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Sungguh telah beruntung orang - orang yang telah mengikhlaskan hatinya untuk beriman dan menjadikan hatinya sehat, lisannya benar jiwanya tenang dan istiqomah” (Ibnu Hiban).
3. Amanat ( dapat dipercaya)
Dapat dipercaya adalah sifat ketiga bagi orang yang beragama dalam membangun tatanan hidup, baik di keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara mutlak dibutuhkan orang - orang yang amanat. Maka dalam Islam orang dikatakan tidak beriman jika ia tidak amanah. Karena ciri orang beriman adalah orang yang senantiasa menjaga amanat. Sebagaimana firman Allah SWT dan sabda Nabiyullah Muhammad SAW berikut ini :
“ Mereka selalu menjaga amanat dan memelihara janji - janji yang mereka pikul.” (QS Al Mukminuun : 8 )
“ Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu semua untuk menyampaikan amanat kepada orang - orang yang berhaq.” ( An Nisa :58)
“ Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka yang dipercaya itu menunaikan amanatnya. Dan bertaqwalah kepada Allah dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, barangsiapa menyembunyikannya maka sesungguhnya orang - orang yang berdusta dalam hatinya dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( QS Al Baqarah :283)
“ Tidak sempurna iman seseorang yang tidak bersifat amanah dan tidak sempurna agama seseorang yang tidak memenuhi janjinya.” (HR Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda : “ Seorang laki - laki bertanya kepada Rasulullah SAW,’ Kapan terjadi hari kiamat? Rasulullah SAW menjawab; Apabila telah hilang sifat amanat maka nantikanlah masa kehancuran. Laki - laki itu bertanya ; “Kapan sifat amanat itu hilang?” Rasulullah SAW menjawab : “Apabila suatu masalah diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran.”